Beranda | Artikel
Transaksi di Pasar Surga
Rabu, 20 Januari 2016

Jual Beli di Pasar Surga

Benarkah di surga ada pasar? Lalu transaksi apa yang mereka lakukan di pasar?

Trim’s

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Hadis mengenai keberadaan pasar di surga, diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَسُوقًا، يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ ، فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ ، فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالًا، فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدِ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالًا ، فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُم: وَاللهِ لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا، فَيَقُولُونَ: وَأَنْتُمْ ، وَاللهِ لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالًا

Sugguh di surga ada pasar, yang didatangi penghuni surga setiap jum’at. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik’” (HR. Muslim 7324)

Mengapa ada angin dari utara?

Imam an-Nawawi menukil keterangan al-Qodhi Iyadh,

وخص ريح الجنة بالشمال لأنها ريح المطر عند العرب كانت تهب من جهة الشام ، وبها يأتي سحاب المطر ، وكانوا يرجون السحابة الشامية

Hanya angin dari utara yang ada di surga, karena menurut orang arab, angin ini yang menjadi tanda datangnya hujan. Bertiup dari arah utara, dengan membawa awan berhujan. Masyarakat arab selalu berharap datangnya awan dari syam. (Syarh Shahih Muslim, 17/170)

Reuni Kaum Muslimin di Pasar Surga

Keberadaan pasar surga menjadi kenikmatan tersendiri bagi penduduk surga. Karena di tempat inilah mereka bisa saling berjumpa, membangun suasana keakraban.

Keterangan Lajnah Daimah,

إن سوق الجنة هو مكان اللقاء للمؤمنين بعضهم لبعض؛ لازدياد النعيم بما يجدونه من لذة وسؤدد ، وتحدث بعضهم لبعض؛ وتذاكرهم بما كان في الدار الدنيا وما آلوا إليه في الدار الآخرة؛ ويتجدد هذا اللقاء كل جمعة كما جاء في الحديث؛ لرؤية بعضهم لبعض وأنس بعضهم ببعض

“Pasar di surga adalah tempar bertemunya kaum muslimin satu dengan yang lainnya, supaya bertambah kenikmatan dengan kelezatan yang mereka rasakan. Mereka saling berbincang-bincang, saling mengenang apa yang terjadi ketika di dunia dan membicarakan apa yang mereka dapatkan di akhirat. Mereka bertemu setiap Jumat, sebagaimana disebutkan dalam hadis, agar mereka bisa saling berjumpa dan saling menjalin keakraban.” (Fatwa Lajnah Daimah, 54/214).

Transaksi Apa yang Mereka Lakukan di Surga?

Kita simak hadis berikut,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَسُوقًا مَا فِيهَا شِرَاءٌ وَلاَ بَيْعٌ إِلاَّ الصُّوَرَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ فَإِذَا اشْتَهَى الرَّجُلُ صُورَةً دَخَلَ فِيهَا

Sesungguhnya di surga ada pasar, di sana tidak ada jual beli, selain banyak wajah lelaki dan wanita. Ketika seseorang menghendaki satu wajah, dia bisa memasukinya.

Takhrij hadis:

Hadis ini diriwayatkan Turmudzi, dan beliau memberi isyarat dhaif. Beliau menyebut hadis ini gharib. Dalam sanad yang dibawakan Turmudzi, ada perawi bernama Abdurrahman bin Ishaq, dan dia adalah perawi yang dhaif, hadisnya munkar. Dialah yang banyak membawakan hadis munkar dari Nu’man bin Sa’d.

Dinilai dhaif oleh Imam Ahmad, Ibnu Sa’ad, Abu Daud, Nasai dan yang lainnya.

(Tahdzib at-Tahdzib, 6/137).

Hanya saja, ada ulama yang menjelaskan kemungkinan makna dari hadis ini. Diantaranya at-Thibi. Beliau menjelaskan,

Ada dua kemungkinan makna untuk hadis ini,

Pertama, ditampakkan banyak wajah indah untuk para penduduk surga di pasar itu. Jika dia tertarik dengan wajah tertentu, dan ingin memiliki wajah semacam itu, Allah akan mengubah wajahnya seperti wajah yang dia inginkan.

Kedua, yang dimaksud kata as-Shurah di situ adalah hiasan yang dipakai pengunjung pasar itu. Mereka bisa memilih dan memakai berbagai perhiasan dan mahkota yang disediakan.

Dan  kedua kemungkinan makna ini berbicara tentang perubahan di sifat dan bukan di dzat.

Selanjutnya at-Thibi mengatakan,

أقول: ويمكن أن يجمع بينهما ليوافق حديث أنس: (فتهب ريح الشمال فتحثو في وجوههم وثيابهم فيزدادون حسنًا وجمالا

Menurut saya, mungkin untuk dikompromikan antara kedua hads itu, sehingga sesuai dengan hadis Anas bin Malik, “Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan.” (al-Kasyif an Haqaiq as-Sunan, 11/199).

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/26343-transaksi-di-pasar-surga.html